Salah Mencabut Gigi
Oleh; Triya Ningsih
Astuti
“Ma, gigiku sakit banget nih”,
Saya (aku) berkata sambil memegang pipi kananku. Mamaku menjawab, “ya udah
besok ke Dokter gigi aja dari pada gigi kamu bengkak”, aku menjawab dengan
dengan wajah yang suntuk. “Gigi aku itu mau copot tapi gak copot-copot, bukan
bengkak”, ya udah besok ke dokter aja biar diperiksa kalo (kalau) misalnya gigi
kamu mau copot ya udah di cabut aja, kat mama. Aku menjawab, ya udah deh.
Ketika aku berdiri di depan rumah
sakit aku merasa ketakutan dan berminat untuk tidak mencabut gigiku ini. Tapi itu
sudah terlambat ya sudahlah. Saya (aku) duduk dibangku paling ujung dengan mama
aku untuk bergiliran masuk, hati saya (aku) semakin tidak tenang dan bingung,
apa yang aku harus perbuat.
Nama aku dipanggil dan aku
langsung masuk, saat sudah berdiri didepan dokte tiba-tiba tangan aku bergetar
karena ketakutan, saya (aku) bekata, “ma entar saja ya, sambil memegang tangan
mama saya (aku)pun langsung berlalri untuk keluar ruangan.
Aku dibukuk untuk masuk kembali
tetapi aku tidak mau, karena aku sudah ketakutan suluan, akhirnya (saya) aku menungu tiga orang untuk masuk
duluan ketika sudah tiga orang saya (aku)pun masuk dan pasrah gigiku untuk
dicabut.
Selesai di cabut hatiku langsung
tenang, ketika aku berkaca di rumah ternyata dokter itu mencabut gigi yang baru
tumbuhakupun menceritakan kepada mama aku.
No comments:
Post a Comment