Pacaran, Boleh Tidak
Ya?
Pacaran, boleh tidak ya?
Begitulah pertanyaan yang sering terungkap dari mulut para remaja, bahkan
mungkin anak yang baru akan meningkat remaja. Sebenarnya sangat mudah sekali
menjawab pertanyaan semacam ini. Kita tidak perlu mendefinisikan pacaran atau
mengkaitkannya pacaran dengan agama atau pacaran menurut pandangan agama Islam.
Jadi boleh tidak pacaran itu?
Boleh atau tidaknya pacaran itu cobalah kalian wahai para remaja mengetahui apa
saja sih aktivitas yang dilakukan oleh orang yang berpacaran?
Berikut analisa jawabannya.
1. Jika
akitivitas yang dilakukan oleh orang yang berpacaran melanggar aturan agama,
seperti berpegangan tangan, berpandangan dengan nafsu syahwat dan lain-lain sehingga akan membawa si pelaku pacaran ini
pada hubungan suami istri tanpa adanya proses akad nikah, ataupun tidak, maka
pacaran itu menjadi perbuatan yang terlarang dalam agama dan dibenci oleh
Allah.
2. Jika
pacaran itu hanya hubungan pertemanan untuk ngobrol, sharing, saling
mengingatkan untuk ibadah kepada Allah dalam arti tidak melanggar yang dilarang
aturan agama, maka pacaran seperti itu sah-sah saja, boleh.
Nah untuk jawaban yang kedua ini
sering mendapat protes dari beberapa remaja, ungkapannya seperti ini, “wah mana
seru pacaran model kaya gitu?”, dari sikap protes ini tentu ada maksud tertentu
dari sipelaku pacaran bukan?
Agama Islam, melarang ada
maksudnya yaitu ingin menyelamatkan manusia, Allah itu sayang kepada manusia,
sebab tanpa ada batasan dalam berpacaran maka yang terjadi adalah perbuatan
saling merugikan, plus yang harus kita pahami, manusia merupakan makhluk yang
mulia, maka menjaga diri dari kemaksiatan adalah sikap yang mulia.
Lihatlah fenomena orang-orang
yang berpacaran, kebanyakan menghalalkan yang diharamkan Allah, saat hal itu
dilakukan, maka kemuliaannya menjadi hilang. Agama tidak sekedar melarang, tapi
ada maksud baik dari larangan itu, untuk saling menjaga kemuliaan manusia,
wallaahu a’lam.