Thursday, September 26, 2013

Pacaran? Boleh Nga Ya?


Pacaran, Boleh Tidak Ya?

Pacaran, boleh tidak ya? Begitulah pertanyaan yang sering terungkap dari mulut para remaja, bahkan mungkin anak yang baru akan meningkat remaja. Sebenarnya sangat mudah sekali menjawab pertanyaan semacam ini. Kita tidak perlu mendefinisikan pacaran atau mengkaitkannya pacaran dengan agama atau pacaran menurut pandangan agama Islam.
Jadi boleh tidak pacaran itu? Boleh atau tidaknya pacaran itu cobalah kalian wahai para remaja mengetahui apa saja sih aktivitas yang dilakukan oleh orang yang berpacaran?
Berikut analisa jawabannya.

1.       Jika akitivitas yang dilakukan oleh orang yang berpacaran melanggar aturan agama, seperti berpegangan tangan, berpandangan  dengan nafsu syahwat dan lain-lain sehingga akan membawa si pelaku pacaran ini pada hubungan suami istri tanpa adanya proses akad nikah, ataupun tidak, maka pacaran itu menjadi perbuatan yang terlarang dalam agama dan dibenci oleh Allah.
2.       Jika pacaran itu hanya hubungan pertemanan untuk ngobrol, sharing, saling mengingatkan untuk ibadah kepada Allah dalam arti tidak melanggar yang dilarang aturan agama, maka pacaran seperti itu sah-sah saja, boleh.
Nah untuk jawaban yang kedua ini sering mendapat protes dari beberapa remaja, ungkapannya seperti ini, “wah mana seru pacaran model kaya gitu?”, dari sikap protes ini tentu ada maksud tertentu dari sipelaku pacaran bukan?
Agama Islam, melarang ada maksudnya yaitu ingin menyelamatkan manusia, Allah itu sayang kepada manusia, sebab tanpa ada batasan dalam berpacaran maka yang terjadi adalah perbuatan saling merugikan, plus yang harus kita pahami, manusia merupakan makhluk yang mulia, maka menjaga diri dari kemaksiatan adalah sikap yang mulia.
Lihatlah fenomena orang-orang yang berpacaran, kebanyakan menghalalkan yang diharamkan Allah, saat hal itu dilakukan, maka kemuliaannya menjadi hilang. Agama tidak sekedar melarang, tapi ada maksud baik dari larangan itu, untuk saling menjaga kemuliaan manusia, wallaahu a’lam.

Monday, September 9, 2013

Kembali Mengaji

Kembali Mengaji

Setelah libur menjelang idul firti dan libur idul fitri sendiri yang cukup panjang. Maka sejak 26 Agustus 2013 Pengajian Anak-Anak Nurul Islam kembali menjalani aktivitas belajar, mengaji kembali. Mereka kembali menggali potensi diri dan memahami surat cinta sang khalik dan yang paling penting dari itu semua adalah kemampuan, keinginan dan kesadaran mereka untuk "membumikan" ajaran-ajarannya yang sangat mulia. Sebagai mana nama tempat mereka bernaung, semoga mereka semua bisa menjadi cahaya bagi Islam dimasa mendatang. Cahaya Islam adalah cahaya kehidupan.

Selamat berjuang kembali, mengeksplorasi diri semoga memiliki masa depan yang lebih baik lagi di masa mendatang, amiin.