Thursday, January 22, 2009

Jadwal Kegiatan Pengajian Nurul Islam




Untuk memfasilitasi santri yang pada dasarnya adalah para siswa SD, SMP pengajian Nurul Islam dikelompokan dalam kelas:
1. Pagi (08.00-10.00 WIB)
2. Sore (15.30-17.30)
3. Malam (19.30-21.00)

Santri memilih kegiatan belajar mengaji sesuai dengan kegiatan belajarnya di sekolah yang untuk daerah sekitar pengajian mereka sekolah pagi dan siang hari.

Sedang untuk memfasilitasi para alumni atau mereka yang kini berada pada jenjang pendidikan kelas 3 SLTP, dan SMA juga mereka yang telah kuliah diadakan Pengkajian Islam kamis malam jum'at jam 19.30-21.30 dengan berbagai kegiatan mengenal Islam dan kegiatan peningkatan kualitas santri.

Wednesday, January 21, 2009

Shalat; Ibadah Yang Membebaskan

Shalat; Ibadah Yang Membebaskan
By; Mr. Gunawan

Banyak orang mengaku dirinya beragama Islam, tetapi banyak pula mereka yang enggan atau malas mendirikan shalat lima waktu. Banyak alasan yang mereka ungkapkan mengapa mereka malas mendirikan shalat diantaranya malas, capek, sedang asik dengan kegiatan yang lebih seru, misalnya main games, nonton TV, bermain sepak bola, basket, computer, jalan-jalan dengan teman dan lain-lain. Begitulah realitasnya, Islam yang dianutnya hanya sebuah symbol belaka yang tertera dalam identity card, seperti SIM, KTP, Passport etc. Orang Islam yang aneh?

Seseorang yang mengaku beragama Islam akan tetapi malas mendirikan shalat dengan berbagai macam alasan sungguh mereka telah mengikuti langkah-langkah syetan, mereka telah terbius oleh dajal yang berwujud kenikmatan dunia. Bermain menjadi sangat indah dan menyenangkan, sedang shalat menjadi sesuatu yang membosankan, membuat lelah, tak membawa keuntungan dan kenikmatan atau kesenangan semua tak berguna. Sesungguhnya apa yang sedang mereka rasakan hanyalah tipuan setan belaka. Dan sesungguhnya apa yang sedang mereka rasakan hanya bersifat sementara, dan itu hanya di dunia ini saja. Padahal hidup yang sebenarnya yang kekal abadi adalah diakhirat kelak, tepat manusia menuai/memetik hasil usahannya di dunia ini.

Tertipunya manusia oleh rayuan dan godaan syetan akan kenikmatan hidup di dunia akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi syetan, semua dilakukan karena kebenciannya pada manusia karena Allah telah memuliakannya (manusia). Agar manusia kembali menjadi makhluk/ciptaan Allah yang rendah maka syeitan berusaha bekerja keras menggoda dan merayu manusia dengan segala tipu daya kenikmatan dan kesenangan tetapi pada hakikatnya itu adalah kesesatan, kesengsaraan, kehinaan, kesedihan dan kebodohan.

Sebenarnya jika manusia mau mengikuti hati nuraninya/kata hati yang sebenarnya dan mendirikan shalat dengan sesungguhnya, ikhlas bukan untuk apa dan karena siapa, tetapi karena kesadaran seorang hamba kepada Tuhannya, sebagai ungkapan rasa syukur atau berterimakasih atas segala kenikmatan yang telah diberikan Allah kepadanya. Karena ia yakin dan sadar bahwa hanya Allah tempat berlindung, tempat meminta dan memohon pertolongan.

Dialah Allah pencipta semua yang ada dan pemilik segala kekayaan dan kemegahan. Maka amat sangat sombonglah manusia yang kecil, tak mempunyai kekayaan dan kekuasaan apa-apa tak mau bersyukur dan mengabdi/beribadah kepada pencipta dan pemilik jagat raya ini.

Shalat adalah pembebas manusia. Inilah yang kebanyakan manusia tidak tahu. Shalat membebaskan manusia dari sifat-sifat warisan iblis, yaitu sombong. Karena sifatnya yang sombong iblis menjadi makhluk Tuhan yang hina, rendah dan sangat terkutuk. Tahukah kamu kalau kesombongan itu menjadi akar dari pada kejahatan kemanusiaan di dunia ini? Coba pikirkan dan renungkan. Sombong adalah sebuah sifat yang berinti pada rasa. Merasa paling kaya, merasa paling pintar, merasa paling cantik, merasa paling hebat, merasa paling kuat dan merasa-merasa yang lainnya. Orang yang sombong adalah orang yang hanya memikirkan dan mementingkan dirinya. Tahukah kamu bahwa semua itu sangat tidak membebaskan? Coba pikirkan.

Tahukah kita kalau sebenarnya shalat itu memang membebaskan? Coba renungkan? Orang yang shalat adalah orang yang mengakui dan yakin bahwa dirinya dan alam raya serta segala yang ada, ada penciptanya. Orang yang shalat adalah orang yang meyakini, kalau yang mencipta pasti berbeda dengan yang diciptakan. Orang yang shalat berpikir bahwa keteraturan alam raya ini dengan segala kesempurnaan, keindahan bentuknya dan kerumitan susunannya tidak mungkin ada dengan sendirinya, pasti ada pembuat/penciptanya. Dan yang menciptakan pasti lebih sempurna dari apa yang diciptakannya, lebih pintar, lebih cerdas dari yang disiptakannya. Dia adalah Tuhan, Allah SWT (subhanahu wata’ala). Orang yang cerdas akan berfikir Dialah Allah Tuhan sebenarnya yang wajib kita sembah dan kita ikuti ajakannya, sedang syeitan hanya ciptaannya yang ingkar karena kesombongannya.

Sebenarnya orang yang shalat telah membebaskan dirinya dari yang tidak berhak memilikinya, dia berpikir saya milik Allah, dan saya akan kembali kepada-Nya. Orang yang shalat telah membebaskan dirinya dari tipuan-tipuan dajal yang menyamarkan keburukan dengan dengan kebaikan, yang menyamarkan kesengsaraan dengan kenikmatan, yang menyamarkan azab dengan kebahagiaan, yang menyamarkan rasa pahit dengan manis.

Maka yang akan ada dalam diri orang yang shalat adalah akhlakul karimah (sifat-sifat baik yang menyejukan dan menyenangkan). Dan orang yang shalat adalah orang yang memiliki character yang kuat, prinsip dan tujuan hidup yang jelas. Orang yang shalat akan membawa keamanan, kenyamanan dan kedamaian orang-orang yang ada disekitarnya.

Cobalah kita renungkan kembali mana sebenarnya yang membebaskan dan mana yang memenjarakan? Renungkanlah, Sesungguhnya kebebasan itu membawa kedamaiaan, kenyamamanan, ketentraman yang berinti kepada kebahagiaan. Jika sebaliknya, itu berarti langkah-langkah syeitan dan ia menyesatkan, menghinakan dan menyengsarakan. Wallaahu a’lam