Friday, December 10, 2010

IQRO; Bacalah

IQRO, Bacalah
 
Malam ini (kamis malam jumat, 09/12/10) pengajian membahas keutamaan dan manfaat membaca bagi kehidupan. Sengaja saya tidak memberi tahu tema-nya agar apa yang mereka lakukan nanti murni, datang dari dalam diri mereka sendiri, tanpa tekanan untuk menyesuaikan dengan tema yang telah disampaikan. Saya mengawalinya dengan mencoba bertanya kepada para santri, siapa yang suka membaca? Tidak ada satupun yang menjawab. Lalu ku coba mengulanginya beberapa kali, hasilnya sama. Oke kalau begitu, jika memang ngga ada yang menjawab berarti disini semua tidak suka membaca? Merekapun diam. (dalam hatiku berguman dasar anak-anak). Dan aku tahu mengapa mereka diam.
Saya memahami diamnya mereka, ini karena memang mereka tidak terbiasa mengungkapkan pendapat, hal ini mungkin disebabkan mereka terbiasa untuk diam jika ditanya karena lingkungan, baik rumah, tempat bermain bahkan bisa juga sekolah, telah mengkondisikannya. Aku tahulah, karena aku sendiri lahir, kecil dan besar dan sekolah dilingkungan seperti ini. Baiklah kalau begitu, karena tidak ada yang mau menjawab, berarti di sini tidak ada yang suka membaca, aku mencoba menyimpulkan. Selanjutnya, karena kalian tidak suka membaca, silahkan jawab pertanyaan bang Gugun (begitu bisa mereka memanggil), pada selembar kertas A4 yang telah kalian bagi menjadi 4 bagian itu. pertanyaannya “mengapa saya tidak suka membaca.”
Nah berikut jawaban-jawaban ketiga belas santri, lucu-lucu juga jawaban mereka mereka;
Malas (karena menghabiskan tenaga air, sehingga menjadi haus) hi..hi..hi.., dia kira membaca seperti menggali sumur kali ya.
Karena aku kadang-kadang yang mau dibaca banyak jadi gak jadi baca. Nah lho, apa ini kebayakan tugas dari sekolah kah?
Karena kalau membaca akan membawa ngantuk dan rasanya akan capai. Ada benarnya juga sih
Karena aku sukanya menulis dan aku suka menulis huruf arab. Waduh padahal mana bisa menulis kalau ngga bisa membaca?
Karena aku tidak terlalu suka menulis ataupun membaca, aku lebih suka mendengarkan. Pendengar yang baik rupanya.
Karena kalau membaca yang panjang/yang banyak susah dicermati.
Karena kalau membaca bawaannya ngantuk terus rasanya ,alas sekali dan kadang bacaanya panjang-panjang
Karena ada yang pendek dan panjang juga ada yg keliru. ??? maksudnya???
Karena itu bukan hobi aku. He..he..he..mungkin dia hobinya makan kali ya?
Karena bacaanya banyak membuat pusing. Wah ini tugas sekolah juga nih kayaknya?
Karena membaca bukan hobiku aku suka menggambar. Ya bolehlah
Karena saya lebih menyukai menulis & menyanyi. Dia ngga tahu kalau menulis dan menyanyi itu salah satu syaratnya bisa membaca)
Karena susah bacanya, (anak yang ini ketika diminta membacakan tulisannya, ternyata mengalaminkesulitan membaca tulisannya sendiri, ha..ha..ha..)
Oke, tadi kamu sudah menjawab pertanyaan pertama, mengapa kamu tidak suka membaca? sekarang tolong jawab pertanyaan bang gugun yang berikut, pada lembar kertas yang sama di bawahnya. Pertanyaanya; “Apakah membaca mempunyai manfaat bagi diri sendiri atau tidak?” Kalau ada, apa manfaatnya? kalau tidak, mengapa? Berikut jawaban mereka;
Punya, karena kalau membaca akan bertambah ilmunya menjadi besar. Wuaaw ngeri
Ya, karena ada tentang pelajaran yang bisa tau di cerita itu.
Punya, karena dengan membaca kita akan mendapat berita dari orang lain (maksudnya dari penulisnya kali ya?)
Punya karena membaca akan menambah ilmu  kita supaya kita cerdas membaca dan menulis.
Ada, karena kalau kita tidak bisa membaca kita akan dibodohkan.
Punya/iya, karena banyak ilmunya
punya, keuntungannya kita dapat bercerita tanpa mengulangi lagi bisa berdongeng dan menjadi penulis novel. Nah pan tau itu!
Ya, karena semua pelajarn harus dibaca dengan jelas, tuh kan bener tugas sekolah, he..he..he.
Punya, karena kita bisa pintar dan sukses
Ya, karena membaca adalah kuncinya.
Punya, bisa mengetahui apa saja yang kita belum tau.
Ya, karena membaca membuat fikiran bekerja dan menambah hal-hal yang baik, mantab-b nih jawaban
Iya. Ini yang kesulitan membaca tulisannya, jadi jawabannya cukup iya.
Itulah sekelumit pendapat 13  orang anak, 12 anak perempuan dan satu laki-laki. Semua menyatakan bahwa membaca itu memiliki manffaat bagi diri sendiri. Dari apa yang telah mereka ungkapkan atas pertanyaan pertama dan kedua, aku membuat perumpamaan untuk mereka, seperti ini. Ada sebuah rumah mewah, tetapi rumah itu tanpa penghuni. Meski demikian rumah itu bersih, indah dan berisi, harta benda berharga, seperti emas, intan-permata, dan uang milyaran rupiah. Sebenarnya rumah itu boleh dimiliki oleh siapa saja. Tetapi sayang tidak ada orang yang mau mengambilnya. Meski ia tahu, bahwa rumah dan isinya itu sangat berharga untuk kehidupannya.
Itulah perumpamaan apa yang telah kita lakukan malam ini. Kamu sudah tahu kalau membaca akan membawa banyak keutungan untuk kehidupan kelak. Tapi sayang tak satupun yang ingin membawa keutungan itu untuk kehidupannya. Nampaknya ada diantara mereka yang masih bingung, dengan perumpamanan itu dan dia tidak tahu kalau dia bingung. Mengapa? Karena dia tidak mau bertanya? Mengapa tidak mau beranya? Jawabanya takut, dan malu. Mengapa  takut dan malu? Sekali lagi karena mereka memang tidak terbiasa untuk itu. Kasihan sekali mereka.
Itulah gambaran 13 orang santri yang ikut pengajian di rumah orang tua di ciledug, tangerang. Pengajian ini berdiri selepas saya SMA sekitar tahun 1993. Meski sekarang saya hanya mengunjunginya sekali dalam seminggu, setiap kamis malam jumat, selepas kerja di cilandak. Maklum sekarang tinggal di utaranya bekasi, babelan, sejak 2002. Alhamdulillah pengajian ini masih tetap terlaksana meski jalannya tertatih-tatih.  Melihat kehidupan mereka yang serba pas-pasan, dan melihat lingkungan kami, plus kesadaran akan pentingnya membaca itu sangat rendah sekali. Tapi insya Allah bertekad, dan terus mencoba mengajak mereka untuk senang membaca.
Pertama yang saya lakukan adalah memberikan tugas kepada mereka untuk membaca, pesannya, jika kalian punya punya, atau menemukan koran/majalah/tabloid bekas yang mungkin saja tidak terpakai lagi, ambil satu paragraph saja. Boleh digunting atau di sobek dengan rapih, lalu baca dan simpan di dalam buku. Insya Allah pertemuan berikutnya (kamis malam jumat berikutnya) kita akan bacakan bersama-sama apa yang telah kalian temukan dan baca, dan kamu membacanya di depan teman teman yang lain secara bergantian, tak lupa sayapun memberi contoh apa yang harus lakukan.  Tulisannya infonya tentang apa saja/isi bacaanya bebas asalkan baik untuk disampaikan.
Dari kenyataan yang ada, terbesit keingingan untuk mencoba melanjutkannya kegiatan gemar membaca ini dengan membuat sebuah perpustakaan kecil dan sederhana di pengajian ini, mudah-mudahan bisa terwujud. Jika ada teman/sahabat yang bersimpati, senang sekali jika memang bisa berbagi kebahagiaan dengan mereka yang masih membutuhkan bimbingan untuk perubahan yang lebih baik. Insya Allah.




Gambar: http://saintisislam.blogspot.com/2010/04/budayakan-membaca.html