Mengaplikasikan Nilai-Nilai Ramadhan Dalam Kehidupan
Ramdhan telah berlalu menjauhi
kita. Sebagai orang yang beriman yang telah mendapatkan didikan sebulan penuh
selama ramadhan hendaknya mampu mengaplikasikan nilai-nilai luhur yang telah
didapatkan selama satu bulan tersebut, sehingga hasil pendidikan tersebut
berbekas dan menghasilkan sebuah perubahan yang baik bagi kehidupan. Jika kita
mampu mengaplikasikan nilai-nilai pendidikan ramadhan dalam kehidupan, ini
pertanda kita termasuk pada golongan orang-orang yang bertakwa. Sebagaimana
Allah telah sampaikan dalam firman-Nya bahwa tujuan dari pelaksanaan ibadah ramadhan
adalah agar lahir setelah ramadhan pribadi-pribadi muttaqin.
Adapun pendidikan yang telah
Allah tanamkan kepada kita selama bulan ramadhan melalui pelaksanaan berpuasa,
dan kelima sikap tersebut merupakan cirri-ciri dari orang yang bertakwa. Kelima
sikap orang yang bertakwa itu adalah;
1. Allah
menanamkan perilaku sabar
2. Allah
menanamkan perilaku jujur
3. Allah
menanamkan perilaku disiplin
4. Allah
menanamkan perilaku dermawan
5. Allah
menanamkan perilaku pemaaf
Kelima point tersebut merupakan
inti dari diciptakannya kehidupan manusia di bumi ini. Kelima point tersebut
juga merupakan akhlak para Nabi dan rasul. Coba hadirin banyangkan apa yang
akan terjadi jika manusia kehilangan kelima point tersebut dalam kehidupannya.
Mana saya yakin sekali dunia akan hancur dna kiamat kemanusiaan akan terjadi.
Penjelasan
Sabar
merupakan salah satu dari Asmaul
husna, As-shobuur yang artinya Maha penyabar. Pentingkah berperilaku sabar? Sebuah
ungkapan menyatakan tidak ada kesuksesan, keberhasilan tanpa kesabaran. Begitu
tinggi penilaian Allah terhadap orang-orang yang sabar. Karena para Nabi yang
diutus oleh Allah untuk memperbaiki hidup manusia adalah orang-orang yang
memiliki tingkat kesabaran yang luar biasa. Sehiggga Allah menyatakan dirinya
bersama orang-orang yang sabar. Allah berfirman;
“Hai
orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Baqarah (2):153)
Jujur
Para
Nabi dan Rasul terpilih menjadi utusan Allah karena mereka dalah orang-orang
yang Jujur. Dalam Al-Quran kata jujur dibahasakan dengan istilah shadaqa atau shadiqiin. Allah berfirman;
di antara orang-orang mukmin itu ada
orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di
antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-
nunggu[1208] dan mereka tidak merobah (janjinya) (Qs. Al-Ahzaab (33): 23.
Hai orang-orang yang beriman
bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (QS. At-taubah (09): 119).
Disiplin
Disiplin
merupakan sebuah sikap kepatuhan terhadap aturan. Apakah aturan yang telah
ditetapkan Allah dalam Al-Quran atau aturan yang ditetapkan manusia. apakah itu
peraturan di sekolah, di rumah atau dalam hidup bermasyarakat. Dalam Al-Quran
Allah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman,
taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian
jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya. (Annisa (4): 59)
Dermawan
Dermawan adalah sikap murah hati. Dermawan
merupakan sikap yang merupakan lawan dari perilaku bakhil, pelit, keras hati.
Artinya : “Bersabda Rosululloh SAW, “Dermawan
itu dekat dari Alloh, dekat dari manusia, dekat dari syurga dan jauh dari
neraka. Dan kikir itu jauh dari Alloh, jauh dari manusia, jauh dari syurga, dan
dekat dari neraka. Orang bodoh yang dermawan lebih disukai Alloh daripada orang
ahli ibadah yang kikir”
Allah berfirman:
Hai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi
untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan
daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji. (QS. Al-baqarah (2) 267.
"Orang
orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah kemudian mereka tidak mengiringi
apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut nyebut pemberiannya dan dengan
tidak menyakiti (perasaan si penerima) mereka memperoleh pahala di sisi tuhan
mereka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati perkataan baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi
dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima) Allah maha kaya lagi
maha penyantun (QS. Al Baqoroh : 262-263)
Tapi kita harus waspada karena syaitan tidak henti-hentinya
memberikan pesan kehawatiran kepada kita.
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)” (QS Al Baqarah 268).
Pemaaf
Sifat pemaaf adalah bagian dari
asmaul husna,. Yaitu nama-nama Allah, Al-Afwu, Maha Pemaaf. Sifat pemaaf
memiliki kaitan erat dengan sifat rendah hati. Tidak mungkin seseorang menjadi
pemaaf kalau dirinya sombong, angkuh atau dalam istilah bahasanya tinggi hati.
Allah Berfirman;
“…Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pema'af
lagi Maha Pengampun. (QS. Al-hajj (22) 60.
Baarakallaahu
lii walakum