Jika Idul Fitri Berbeda? Gitu Aja Ko Repot!
Aku sendiri berpendapat perbedaan penentuan hari raya idul fitri memang tidak perlu terjadi, karena logika saya tidak dapat menerimanya. Gimana tidak?, kita berada dalam satu negara, perbedaan waktunya tidak signifikan antara yang satu dengan yang lainnya, bulannya sama, metode tercangih untuk rukyatul hilal masa kini sudah ada, sebagaimana yang dilakukan rasulullah dalam menentukan awal dan akhir ramadhan sudah jelas, rukyatul hilal.”, Antara rukyatul hilal dan hisab sebenarnya juga tidak berbeda, lalu apa penyebabnya? mau tahu?
Jawabnya ada pada egoisme pemahaman para pemimpin agama atau tepatnya ormas islam yang ada di negeri ini. Jika mereka mampu sepakat dan mengikis egoisme itu insya Allah, perbedaan tidak akan terjadi. Jika masing-masing mau mengikhlaskan diri yakinlah perbedaan ini tidak akan terjadi. Namun fenomena yang ada sekarang inikan masing-masing ormas keukeuh pada yang tidak esensial, nampaknya masih ada gengsi yang tinggi untuk berpadu menyepakti yang memang sudah jelas dan sangat pantas untuk disepakati diantara pemimpin ormas di negeri ini. Namun selama mereka keukeuh pada pakem masing-masing, selama itu pula kita akan menemui perbedaan.
Lalu bagaimana solusinya? kita sudah diberikan kemampuan oleh Allah untuk berfikir untuk menentukan jawaban dari masalah yang selalu ada dalam hidup ini (problem solving). Insya Allah hari ini para ahli astronomi akan melakukan rukyatul hilal dari berbagai penjuru negeri, jika memang belum ada yang melihat, ya kita genapkan saja, namun jika sudah ada yang melihat, berarti kita harus mengakhirinya, gampangkan? “gitu aja ko repot.” (meminjam istilah almarhum, almaghfurullah, allahu yarham, KH. Abdurrahman Wahid)
Akhirnya saya ingin mengucapkan:
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 syawal 1432 H
Minal a’idin wal faizin, kullu amin wa antum bikhair
Mohon Maaf Lahir dan Bathin