Thursday, August 11, 2011

Ramadhan; (memang) Bulan Untuk Berpesta (bagian kedua)

 Ramadhan; (memang) Bulan Untuk Berpesta (bagian kedua)

Sungguh luar biasa bulan yang satu ini, seakan ia menjadi central dari segala aktivitas kehidupan seorang yang mengaku sebagai muslim. Ramadhan, khususnya di indonesia memang seperti bulan pesta, lihatlah realitas yang yang ada, gegap gempita, suka cita, makanan, minuman, pakaian, uang, kembang api, siaran TV yang disajikan twenty 4 hours dengan sajian hiburan plus berbagi hadiah (entah benar atau tidak) dari sponsor plus selingan acara-acara sinetron berbau keagamaan atawa komedi-komedi yang menayangkan kekerasan secara halus, bahkan pembakaran petasan yang suaranya bersahut-sahutan dan kerap menimbulkan kerusuhan.
Awal ramadhan masjid penuh sesak, namun seminggu kemudian masjid/musholla kembali sepi. Saat itu suana beralih, mal-mal dan pusat perbelanjaan/pasar penuh rapat dipadati pengunjung untuk membeli berbagai ragam kebutuhan untuk menyambut berakhirnya puasa ramadhan. Uang mengalir bak air datang di musim hujan. inikah yang kita maksud dengan barakahnya ramadhan?

Dibalik realitas pesta yang kasat mata, ada juga pesta dari sisi lain yang dilakukan sebagai sarana memaknai hadirnya ramadhan bulan penuh berkah ini. Banyak orang yang pada bulan ini meningkatkan kualitas sosialnya dengan berbagi kepada saudara-saudara yang membutuhkan. Masih ada mereka yang mau berpesta untuk menggapai cinta kasih-Nya dengan memperbanyak dzikir, ‘itikaf, tilawah al-quran, tafakkur, tasyakkur, mengkaji keyakinan untuk peningkatan kualitas dirinya. Puasa ramadhan benar-benar dimaknai dengan penahanan diri extra keras terhap segala nafsu duniawi.

Namun realitas maknawi bulan suci ramadhan yang seharusnya muncul tertutup oleh dominasi realitas yang semu dan sangat kontradiktif ini. Apa mau dikata, pandangan dan pemahaman mayoritas telah menjadi tradisi. Entahlah apakah nilai-nilai yang begitu mendalam dari ajaran Tuhan agar orang-orang yang berpuasa menjadi orang yang bertaqwa setelahnya dapat diraih atau tidak, karena hanya Dia yang tahu, akhirnya mari kita berpesta dan pesta yang mana yang kini kita sedang lakukan. Wassalam

No comments: