Thursday, July 21, 2011

Malu itu Harus tapi Jangan Malu-Maluin

Malu adalah bagian dari iman. Sebuah ungkapan yang saya pernah dengar dan ucapkan. Ada perasaan malu yang harus kita pertahankan sampai akhir hayat dan ada pula rasa malu yang harus kita buang jauh-jauh mulai dari sekarang. Rasa malu yang harus kita pertahankan adalah rasa malu yang dapat meningkatkan kualitas diri, sedang yang harus dibuang jauh jauh adalah rasa malu yang malah menghinakan dan merendahkan diri.

Mempertahankan rasa malu untuk melakukan perbuatan yang dilarang-Nya yaitu perbuatan-perbuatan hina seperti korupsi, kolusi atau mungkin juga  nepotosme, berzina dan perbuatan zhalim lainnya merupakan bentuk kesadaran/Iman kepada-Nya, Malu seperti ini merupakan bagian dari Iman.  Mempertahankan rasa malu seperti tersebut merupakan satu bentuk cinta kepada Allah dan manusia di dunia  itu sangat mulia. 

Sedang mempertahankan rasa malu untuk mengungkapkan perasaan dan bertanya untuk sebuah solusi akan menjadi hambatan dalam hati dan menjadi beban hidup, mempertahankan hal yang seperti ini saya umpamakan seperti air yang jalannya tersumbat. Maka perasaan malu ini harus dibuang jauh-jauh.

Dunia ini penuh dengan pelajaran hidup. Sikap dan perbuatan manusia bisa kita jadikan bahan introspeksi diri untuk mengelola hidup menjadi lebih baik. Lihatlah bagaimana kehidupan orang-orang yang tidak punya rasa malu dalam arti cinta kepada Allah. Perasaannya takut, tidak nyaman, khawatir. karena jutaan sorot mata tertuju kepadanya, ungkapan-ungkapan memaki menerpa dirinya, sumpah serapah selalu menghiasi telinganya. Akhirnya jika punya uang ia melarikan diri (buron) ke negeri yang bisa mengamankan dirinya secara fisik, dengan pura-pura berobat atau mendadak menjadi pelupa. Namun jika tidak punya uang jadilah dunia ini neraka.


Jika mereka yang buron itu punya keyakinan (agama) saya yakin dia masih punya rasa takut dan sadar. Sekarang mungkin bisa kabur keluar negeri, tapi saudara tidak akan bisa kabur dari pantauan dan catatan-Nya. Sekarang anda bisa lolos, tapi nanti no way out. Semoga kita bisa belajar dari fenomena karena kebaikan dan keburukan orang lain.