Wednesday, July 25, 2012

Rindu Kami Pada Ramadhan


 Rindu Kami Pada Ramadhan

Ramadhan, satu diantara dua belas bulan yang dimuliakan
Ramadhan, engkau dimuliakan karena pada siang harimu setiap orang yang beriman beribadah puasa
Ramadhan, engkau dimuliakan karena pada malam-malam harimu jutaan orang beriman menyebut, mengingat, meminta penuh harap  dengan qiyamul lail dan tadarus al-quran
Ramadhan, engkau dimuliakan karena menjelang pagimu jutaan orang beriman mempersiapkan diri berperang melawan nafsu terbesarnya, hawa nafsu
Ramadhan, engkau dimuliakan karena jutaan orang beriman saling berbagi kasih terhadap apa yang mereka miliki.

Ramadhan, bulan yang di dalamnya jutaan orang yang beriman diberikan pendidikan character mulia yang merupakan bagian dari asmaul husna, sabar, ash-shobuur.
Ramadhan, saat jutaan orang yang beriman menanti bercinta denganmu
Ramadhan, kehadiranmu membawa sejuk dunia dalam damai, sehingga tidak satupun manusia beriman rela engkau tinggalkan

Ramadhan oh ramadhan, kami rindu, kami bahagia karena Allah menebarkan cinta-nya di hari-harimu

Monday, July 23, 2012

Agenda Ramadhan 1433 H

Agenda Ramadhan 1433 H

Alhamdulillah, kembali kita memasuki Bulan Ramadhan penuh berkah, Rahmat dan Kasih Sayang dari-Nya. Kami mengucapkan mohon maaf lahir dan bathin, semoga puasa kita pada bulan ini sukses dan Allah mencatat dan menggolongkan kita semua dalam golongan orang-orang yang bertaqwa, Amin.

Sekedar memberi informasi, Pengajian Anak-Anak Nurul Islam selama bulan Ramadhan tetap melaksanakan pengajian seperti biasa dengan waktu sore dan malam hari. Namun berkaitan dengan momen Ramadhan yang mulia ada sedikit tambahan jadwal kegiatan untuk yang malam hari yaitu;
1. Shalat Isya Berjamaah dilanjut dengan Tarawih
2. Tadarus Al-Quran
3. Buka puasa (28 Juli) dan tausiah Puasa
4. Buka Puasa dan Sahur Bersama dan tausiah puasa. Peserta mengingap (11 Agustus).

Semoga kegiatan yang telah dirancang dapat berjalan dengan lancar dan para santri mendapatkan pengalaman  dan ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan.

Photo kegiatan Malam Kedua


 Adzan Isya
Qabliyah Isya
 Qabliyah Isya

Tarawih
Tadarus Al-Quran
Membaca







Saturday, July 14, 2012

Malu itu Sebagian Dari Iman

Malu itu Sebagian dari Iman

Jamrud terlihat bingung, air mukanya nampak memendam sejuta asa yang tidak terungkap. Kasihan sekali dia, ungkapku dalam hati. “Rud! kenapa melamun?” tanyaku mengagetkannya sehingga menghamburkan lamunannya. “Astaghfirullaahal’azhim, lagi-lagi kamu, Pang!, ngagetin aja sih”, balasnya sedikit kesal pada temannya Jampang.

“Aku lihat dari tadi kamu melamun saja, ada apa?” tanya Ku tegas, “baru diputusin cewek ya?”, mencoba meledeknya. “kaga” jawabnya yakin, “cewek dari mana mutusin gua, dari hongkong?” lanjutnya sambil bercanda. “ha….ha….ha…”, tawaku renyah.
“Jadi apa sebenarnya isi lamunanmu tadi?” Tanya Ku, “Begini bro” Jamrudpun bercerita:
“Beberapa minggu yang lalu pak ustadz dipengajian Ku pernah berkata, “Alhayaa u minal iman” yang artinya menurut beliau, “malu itu bagian dari iman. Namun hari ini guru agama Ku di sekolah, mengatakan hal yang beda katanya, “untuk apa malu, malu tidak akan pernah membuat mu maju”, begitu katanya. Sekarang aku bingung mana sebenarnya yang benar dari kedua guru Ku tersebut.

“Apa kamu sudah coba klarifikasi, atau apakah kamu tidak menyimak kedua gurumu itu berkata dalam konteks seperti apa?” Tanya Ku mencoba solving problem. “kaga” jawabnya pasti. “Lha terus ngapain aja saat kamu mendapatkan nasihat mereka”, mencoba mengarahkan jalan pemikirannya. “Tidur, tapi tidak tidur beneran sih, cuma mata ini berat sekali dibuka, tapi telingaku tetap memantau”, jawabnya ngeles. “Ya, pantesan aja, kaga nyambung, tidur!

Memang kita sering mendengar dua kata tersebut, dan jika kita tidak memahami konteksnya saat kalimat tersebut terungkap maka bingunglah kita. Kasus yang di alami Jamrud sebenarnya tidak perlu dilamunkan kalau ia mengikuti alur kedua penjelasan gurunya.

Konteks pertama berinti pada pesan, kita harus malu jika melakukan tindakan yang menyimpang dari ajaran Allah. Selain itu misalnya berzinah,meminum-minuman yang haram, mengkonsumsi narkoba dan lain-lain. Selain itu juga kita harus malu sama Allah kalau sampai menyakiti sesama makhluk ciptaan-Nya. Kalau kita memegang prinsip iniberarti kita harus menjauhi apa yang dibenci Allah.

Sedang konteks yang kedua berinti pada pesan, membuang sikap malu yang membuat diri tidak mampu mengungkapkan/merealisasikan dalam kehidupan potensi besar yang ada dalam diri kit, sebagai anugerah dan nikmat dari Allah SWT. Dengan “tidak punya malu” dalam arti percaya diri untuk, percaya bahwa setiap manusia dalam kondisi maaf cacat sekalipun punya kelebihan. Pesan ini meminta kita untuk meredam kelemahan dan meninggikan potensi besar yang masih terpendam. Dan hal tersebut adalah perintah Allah.
Nah, kawans makanya jangan kalau mendengar sesuatu jangan setengah-setengah, sebab namanya juga setengah, kan kalau setengah berarti belum penuh, kalau belum penuh ya belum sempurna, maka dari itu sempurnakanlah dengan memberikan attention/perhatian dan focus agar tidak menjadi orang yang setengah. He…he…he…