Wednesday, December 5, 2012

Renungan; Belajar Dari Dinar



Renungan; Belajar Dari Dinar

Dinar ,  apa itu dinar? Siapa itu dinar, ada apa dengan dinar? 

Dinar yang dimaksud bukanlah nama orang tapi nama alat tukar resmi negara-negara timur tengah. Dinar yang menjadi bahasan renungan saat ini sama dengan uang, sebagai alat tukar. Itulah dinar, meski tentu saja secara kualitas dinar berbeda dengan uang secara umum yang sangat fluktuatif. Namun sekali lagi bukan itu yang ingin di bahas.
Lalu ingin membahas apa dong? Begini, ide tulisan ini datang dari ungkapan seorang teman yang menjadi pembicara saat acara pengajian raudhah civitas alumni YISC al-Azhar. Apa ungkapannya? kurang lebihnya seperti ini. Kata dinar tersusun dari dua kata, pertama din dan naar. Tentu saja pengertian yang beliau ungkapan bukan berasal dari kamus atau definisi ilmiah hasil sebuah kajian mendalam. Namun jika saya mencoba meniliknya dari sisi lain, saya menemukan maknanya.
Begini, Din, adalah kata yang jika diterjemahkan berarti agama dan Naar, adalah api dalam hal ini adalah neraka. Din, adalah sebuah aturan-aturan hidup yang memberi arah pada kepatuhan seorang hamba terhadap yang diyakininya sebagai sebuah kebenaran mutlak, Allah SWT. Jika manusia berada pada jalurnya selama hidup di dunia, maka pada kehidupan selanjutnya manusia akan diberi tempat yang penuh dengan kebahagiaan. Sedangkan Naar adalah api, neraka yang disediakan untuk manusia yang menyimpang dari kebenaran-Nya.

Mau din atau naar

Saat manusia mampu mengelola nikmat Allah dalam arti apa yang dimilikinya bukanlah miliknya sehingga dengan penuh kesadaran sebgai rasa syukur ia menjadi orang yang dermawan sehingga menumbuh suburkan kehidupan yang shaleh, di dunia manusia telah menciptakan surga, karena mengikuti kebenaran din. Namun jika sebaliknya, saat manusia tidak mampu mengelola amanah kehidupan, menggunakan dinar (uang) untuk kehidupan menjadi pemuja budaya hedonism, menyelewengkan nikmat Tuhan yang dimilikinya, manusia itu telah menciptakan neraka di dunia yaitu kehidupan yang penuh dengan penderitaan, karena tidak mempedulikan kebenaran din.

Belajar dari Dinar, saat kita mampu memanfaatkannya dan mengedalikan hawa nafsu untuk kepatuh-tundukan pada ajaran-Nya sehingga pada dinar yang kita dapatkan hanyalah din-nya. Demikian renungan singkat pagi ini, semoga bermanfaat. Wallaahu a’lam bishawwab.

Friday, October 5, 2012

Pengajian Kami Butuh Pengajar Relawan

Pengajian Kami Butuh Pengajar Relawan

Adakah yang ingin membantu kami? sebagai salah satu bentuk kegiatan yang kami lakukan setiap hari adalah belajar membaca dan menulis al-Quran, namun selain itu disela sela pengajian kami juga memberikan pemahaman tentang ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, kegiatan yang kami lakukan alhamdulillah membantu pembelajaran mereka di sekolah.

Pengajian yang kami lakukan setiap hari dari senin sampai jumat, sabtu dan minggu libur. Waktu pelaksanaan pengajian sore pukul 14.00-selesai dan Malam ba'da maghrib sampai selesai.

Diantara waktu sabtu dan minggu kami ingin sekali mengadakan tambahan pelajaran untuk mereka, seperti kreativitas, bahasa Inggris dan bahasa Arab. Terutama yang ingin sekali kami lakukan adalah kreativitas. Yaitu kegiatan yang dapat membuat mereka kreatif menciptakan sesuatu dan berharga, sehingga bisa menambah pemasukan buat kegiatan pengajian dan para santri.

Adakah diantara sahabat yang berminat berbagi bersama kami? Adakah diantara sahabat yang mau berinvestasi untuk masa depan indonesia dan pribadi untuk dunia dan akhirat? Adakah diantara sahabat yang ingin menyalurkan ilmunya untuk perkembangan anak didik kami?
 Lomba Adzan
 Lomba Menggambar
 Outbound Anak

 Shalat Dzuhur Berjamaah










 Acara Puncak Outbound







 Alhamdulillah, Berhasil!

Ini merupakan pengalaman yang menakjubkan bagi mereka, ada yang berhasil melewati berbagai rintangan, namun ada juga yang gagal, namun hanya sedikit, mengapa gagal? TAKUT, mereka tidak mampu melawan ketakutan dalam dirinya

Peserta Outbon Remaja at Kampung Maen Cipulir