Saturday, September 24, 2011

Hidup adalah Masalah, Masalah adalah Ujian dan Hidup itu Ujian (Sebuah Renungan)

Hidup adalah Masalah, Masalah adalah Ujian dan Hidup itu Ujian
(Sebuah Renungan)

Perjalanan hidup pastilah tidak akan selama mulus. Dari setiap hembusan nafas yang keluar saat itu juga masalah selalu menghadang.  Dari setiap yang kita usahakan juga membawa masalah. Ringan atau berat tergantung kita, karena kitalah yang membuat masalah itu. Misalnya saat saya sedang menulis tulisan ini sebenarnya saya sedang membuat masalah, ketika tulisan ini akan saya publikasikan sayapun sedang membuat masalah. Masalah ini bisa menjadi baik bahkan mungkin juga sebaliknya, tergantung pembacanya.

Dalam realitas hidup ada orang yang “kaya” dan adapula orang yang “miskin”. Banyak diantara kita memberikan persepsi, kaya itu banyak uang dan miskin itu tidak punya uang, jadi ukuran kaya adalah uang, itulah mata dunia, karena ia materi. Namun diantara milyaran manusia ada sedikit sekali orang yang memberi persepsi bahwa uang bukan ukuran kekayaan. Kekayaan itu adalah rasa syukur, namun lagi-lagi itu juga masalah.

Pekerjaan yang kita geluti itu penuh dengan masalah, makanan dan minuman yang kita nikmati merupakan bagian dari masalah. Teman yang kita akrabi, istri yang kita gauli, anak yang kita sayangi, orang tua yang kita cintai, kendaraan yang kita miliki dan sekali lagi apa yang ada dalam lingkup hidup kita sehari-hari itu adalah masalah.

Dalam bahasa inggris masalah disebut problem sedang penyelesaiannya dikatakan solving. Maka saat kita menyelesaikan setiap masalah kita, kita sedang melakukan problem solving. Setiap saat kita melakukan problem solving dengan diri sendiri, orang lain bahkan dengan lingkungan sekitar. Ketika masalah itu kita anggap selesai sebenarnya masalah itu belum selesai. 

Lalu sampai kapan masalah itu berakhir? Sampai mati? Tidak, saat kematian itu datang juga tidak menyelesaikan masalah, malah kematian membawa masalah bagi orang-orang yang masih hidup, itu yang pertama. Yang kedua belum tentu kita bahagia di alam kubur sana (maaf ini khusus bagi yang percaya pada kebahagian atau  kesengsaraan alam kubur). Lalu bagaimana agar masalah kita itu selesai saat kematian datang? Gampang aja ko, berusahalah untuk istiqomah sesuai dengan petunjuk arah yang telah disampaikan utusannya tercinta, Muhammad SAW. Lha hal itu jugakan masalah? Yups benar sekali, tapi berusaha untuk istiqomah di jalan-Nya, itukan langkah problem solving, problem solving untuk masa depan yang abadi , masa depan yang membawa pada bahagia (sekali lagi bagi yang percaya). Menuju bahagia itu masalah, namun ketika saat itu kita bahagia maka masalah itu tidak ada lagi. 

Mohon maaf jika sulit dipahami karena ini adalah masalah.
Salam