Kekurangan? Jangan Di
ekspose; Motivasi Diri (1)
Banyak manusia
yang tidak puas terhadap perkara hirdup yang sedang di laluinya. Ketidak puasan
ini berakar dari rasa yang ada dalam diri karena tidak mampu memahami Tuhan dan
apa yang telah diberikan Tuhan terhadap dirinya. Disebabkan hal tersebut
manusia mengalami krisis keyakinan hingga berpengaruh terhadap kepercayaan
dirinya. Hal tersebut akhirnya membawa manusia pada berbagai macam bentuk
penyimpangan yang dibenci Tuhan, Allah SWT, salah satunya adalah korupsi.
Kekurangan itu …?
Kata kekurangan
asal katanya adalah kurang. Saat kita mengungkapkan kata kurang maka fikiran
kita bisa saja langsung tertuju pada hitungan. Dari sisi lain kata kurang
bermakna belum atau tidak mencukupi. Jika kita umpamakan segelas air dalam
sebuah gelas yang terisi penuh, namun karena sedikit tertumpah atau diminum,
berarti air tersebut berkurang, karena ada yang hilang. Kalau dalam hitungan
matematika jika seseorang membpunnyai 10 ekor ayam kemudian yang empat mati dan
yang dua hilang maka jumlah ayam tersebut berkurang. Dikatakan berkurang karena
ada ukuran atau standar awalnya. Jadi jelas sekali hitungannya.
Lalu bagaimana
dengan hal yang dikaitkan dengan berbagai keinginan/kemauan/nafsu manusia? Kita
sering mendengar orang yang berkata hidupnya serba kekurangan. Menurut kamus
bahasa Indonesia online dari diknas kekurangan adalah ke·ku·rang·an 1 v
tidak mempunyai (sesuatu yg diperlukan); tidak cukup mendapat (beroleh)
sesuatu.
Berkaitan dengan
dengan harta/kekayaan, keinginan untuk mendapatkan sesuatu berupa materi. Berkaitan dengan hal tersebut, aya
berpendapat kekurangan adalah rasa yang bersumber dari nafsu, berbagai
keinginan untuk meraih/mendapatkan sesuatu secara lebih bahkan berlebihan. Rasa
tersebut akan semakin menjadi jika keinginan terhadap sesuatu itu tidak terpenuhi
karena ketiadaan/kekurangan, ketiadaan kemampuan dari sisi materi untuk
meraihnya. Sedang dari sisi kekuasaan/jabatan ia sudah dapatkan. Dari rasa
inilah kemudian banyak orang melakukan berbagai penyimpangan jabatan untuk
pemuasan kesenangan pribadi, keluarga dan golongan/parpol akhirnya terjadilah korupsi.
Para pelaku
korupsi di negara tercinta ini bukan orang miskin, mereka adalah orang-orang
yang dari sisi materi berkecukupan. Mobil dinas ada, rumah dinas ada, gaji
besar, kendaraan pribadi kebutuhan terjamin oleh negara, tetapi mengapa masih
melakukan korupsi? Ini terjadi karena orang seperti itu masih merasa
kekurangan. Karena ingin lebih, lebih dan lebih. Baik secara finansial maupun
kehormatan, meski yang terakhir ini akan berbalik 1000 derajat jika
penyimpangannya terungkap.
Bagaimana mensiasati Kekurangan
Ada tiga cara bagaimana cara
mengatasi rasa kekurangan
Pertama mencari akar penyebab. Kekurangan
berasal dari sisi keinginan hawa nafsu itu yang “tidak ada ukuran/batasnya” maka jika
terus dituruti sulit menemukan ujung pangkalnya, kecuali kematian. Maka dari
itu pengendalian diri menjadi kata kuncinya, jika pengendalian sukses bahagia
didapat.
Kedua, orang yang selalu merasa
kekurangan adalah orang adalah mereka yang tidak pernah mau menerima dan
bersyukur dan merasa cukup dari apa yang sudah ada. Maka merasa cukuplah
(qonaah) dan mensyukuri apa yang sudah didapatkan menjadi kata kuncinya. Jika
diri selalu qonaah bahagia diraih.
Dan yang ketiga adalah iman, atau
keyakinan dengan penuh kesadaran bahwa pada intinya manusia telah diberikan
berbagai macam kelebihan satu dengan yang lainnya pasti ada perbedaan, jika kelebihan itu diekspos maka ia akan
menghasilkan kehidupan yang lebih harmonis. Mengekspos/mengeksplorasi kelebihan
menjadi kata kunci disamping keyakinan akan kemampuan luar biasa yang telah
diberikan Allah kepada setiap manusia. Jika keyakinan kepada kuasa-Nya menjadi
dasar bahagia akan dirasa.
Insya Allah kita akan memiliki
kehidupan yang lebih baik jika ketiga tips tersebut mampu kita lakukan. Namun
jika yang terjadi adalah kita hanya mengekspos kekurangan, maka jadilah kita
manusia yang penuh dengan penderitaan dan kesengsaraan. Jadi mau pilih yang
mana? Keputusan ada ditangan kita, karena kita adalah Makhluk Tuhan yang luar
biasa, Allahmdulillah, karena semua milik-Mu ya Allah