Tuesday, May 15, 2012

Sinergi Alumni YISC; Mengumpulkan Puzzle Yang Berserakan


Sinergi Alumni YISC; Mengumpulkan Puzzle Yang Berserakan 

Alhamdulillah saya dapat mengenal beberapa individu yang pernah menempa diri di YISC Al-Azhar puluhan tahun yang lalu. Ini sebuah kebahagiaan karena diantara mereka saya  bisa mendapatkan pengalaman dari sharing pengalaman dan pengetahuan kehidupan dengan mereka yang lebih luas lagi. Mengapa hal ini bisa saya alami? 

Alhamdulillah sejak saya bergabung dengan YISC sekitar tahun1998, hingga menjadi pengurus sampai tahun 2002, pengurus YISC saat itu, termasuk saya di dalamnya tidak pernah memutuskan tali silaturrahim dengan mereka. Sebagai pengurus kami sangat menghargai mereka, dan kami tetap meminta mereka mengajar bapakah itu di BSQ, SII atau sharing dalam kajian yang lain di Forum dialog atau KABUKI, Kajian Buku Islam, tak terfokus pada buku tertentu dan pemahaman golongan tertentu sebgaimana periode 2003 sampai sekarang.


Pemikiran dan pemahaman keagamaan yang berkembang saat itu kami jadikan bahan dialog untuk mengetahui dasar-dasar filosofis mengapa pemikiran/pemahaman tersebut muncul, tak cuma membahas yang pemikiran sekuler, liberal, pluralis yang fundamentalis Islampun menjadi bahan kajian. Maka sepengetahuan pengalaman saya di YISC sampai era 2002 mereka masih memiliki pemikiran dan pemahaman tentang Islam yang open-minded (berpandangan terbuka) tidak mencaci maki, mendiskreditkan dan mengeluarkan dari keanggotaan/kepengurusan YISC. Entah setelah 2003 sampai sekarang, menurut kabar burung dan informasi yang saya dapat langsung dari anggota yang pernah berbeda pandangan dengan pengurus, “dimusuhi” dan disingkirkan, kejam kali ya.

Kini, para alumni yang sudah “dibersihkan” dan membersihkan diri dengan tetap terus berkomunikasi akhirnya melahirkan komunitas pengajian Raudhah, setelah bertahun-tahun menuntut ilmu dari berbagai kalangan dan golongan, hingga akhirnya kini sudah tersadarkan, pengajian raudhah tampil dengan kajian yang sedikit berbeda. Para alumni dan civitas raudhah yang bertebaran diajukan untuk menjadi pemateri, sesuai dengan pengalaman spiritualnya masing-masing, dan sifat kajiannyapun semakin berkembang dan kaya rasa.
Tak puas dengan hanya mengkaji akhirnya pencerahanpun muncul, lahirlah Raudhah Institute, yang kini masih berbentuk embrio. Secara spontan lahirlah sebuah kegiatan dakwah yang langsung bertemu dan melakukan pengabdian pada masyarakat. Dua kegiatan spektakulerpun dilakukan, pertama Pelatihan Guru PAUD di Depok dan kedua Baksos yang dikemas dalam bentuk penyuluhan kesehatan masyarakat dan Gigi balita di lingkungan RW 06 Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug, Kota Tangerang, dan kini sedang dirancang kegiatan ketiga insya Allah akan berlangsung di akhir mei.
Sinergi luar biasa dahsyat telah terjadi, kebangkitan potensi Alumni yang berserakan mulai disusun membentuk puzzle yang cantik dalam bingkai dakwah sosial. Dengan moto “Untuk Pencerahan dan Pemberdayaan”, sinergi terus dibangun dan ditingkatkan demi pengabian pada masyarakat, “untuk melayani Tuhan”, kata bahasa agama teman saya. Selamat dan Sukses, Semoga Allah SWT selalu ridho dan menyelamatkan setiap aktivitas/program yang dijalankan Raudhah Institute.



4 comments:

wtarsono said...

Mantabbb Gun, teruskan! :)

Unknown said...

makasih sa, atas sambutannya, lanjutkan!

Unknown said...

aa gun... ente emang..jempoll bro..!

Unknown said...

alhamdulillah, semua milik-nya, bang rudi, btw kemane aje ente?