Tuesday, April 7, 2009

Sampai Saat Ini Saya Golput

Akankah Golput?

Ketika seorang teman bertanya, "mau pilih apa hari kamis?" ane jawab "belum ada piliha". Mengapa?, Bingung? tanyanya lagi. Bisa ya bisa juga tidak, jawabku politis. Bingung, bingung itukan orang yang ga tahu tujuan, mau kearah mana, karena semua caleg bermulut gula. Nah kalo ane, punya arah, tapi setelah memperhatikan dari beberapa pemilu yang ane ikutin, boleh di kata semua ga jauh beda, bahkan makin parah. Tapi ada bagusnya juga misalnya pengungkapan masalah korupsi, kalo jaman dulu kaga segencar sekarang, walau tetep aja masih ada kejanggalan dalam penetapan hukum buat para koruptor. Ape lagi kalo ane nyaksiin "bangku kosong", atawa mereka yang kelelahan sampai tertidur pula (ngorok juga kali) memikirkan nasib rakyatnya, luar biasa kan? Tapi sekarang bangku itu sedang diperebutkan ribuan orang, dan rela mengeluarkan uang banyak, dengan pembodohan politik, pada saat kampanye parpol parpol, yang ada dangdut erotis, he..he..he...makin terlena aja dah, lupa sama untuk apa sebenarnya mereka datang panas-panasan atawa kehujanan. Btw ada yang bilang juga, lumayan, bisa jalan-jalan konvoi, bisa melanggar aturan, menguasai jalan, membuat kemacetan, tanpa tahu adakah perubahan yang lebih baik setelah pesta ini berlalu?

Trus, tanyanya lagi?. ya ane lagi menunggu ketetapan hati yang lebih mendamaikan saja, sampai hari H-nya. Btw golput itukan diharamkan? tanya-nya lagi, "ah itu mah cuman lelucon doang". Mereka ga berfikir mendasar yang menjadi pokok masalahnya, yaitu, mengapa ada orang yang memilih golput. Seharusnya mereka mencatat baik-baik tuch, bagaimana hukumnya memilih para pembohong dan koruptor? Mencerna baik-baik tuch gaya-gaya kampanye yang menjurus pada pembodohan, dan hiburan yang tak mendidik, terutama anak-anak kecil yang nampaknya sangat menikmati hiburan dangdut erotis. Bagi ane mah keputusan haram itu tidak pada tempatnya. Jabatan itukan amanah-Nya, lha kalo, gaji dah selangit plus tunjangan-tunjangan yang sangat memalukan, tapi kerjanya molor, mangkir, korup? Nah itu, perlu MUI tegasin, cerdasin ummatlah.

Trus, ente kaga milih? bisa ya bisa tidak. Plin-plan dong? kejarnya. Plin-plan? gumanku sedikit berfikir, kalo menurut ane plin-pan itu orang yang ga punya keputusan, trus asal contreng. Misalnya, kalo ente milih, trus ente ga tahu siapa yang ente pilih dan partai apa yang ente pilih yang penting asal contreng, nah itu baru plin plan. Nah, kalo ane sedang berfikir, mana yang lebih maslahat untuk dipilih, kalo sampai hari H-nya ga ada, ya udah, buat apa memilih. Btw mudah-mudahan menjelang hari H sudah ada keputusan.

Gimana sudah mengerti? tanyaku. Ga, juga jawabnya. Ga papa, jawabku, mungkin ente sudah punya keputusan memilih, bagus itu. Lanjutkan!!!!

No comments: