Friday, February 27, 2009

Orang Beriman Yang Beruntung

Orang Beriman Yang Beruntung

Oleh; Bang Gun

http://pengajianurulislam.blogspot.com

Malam ini (kamis 26 Feb. 2009 jam 8.00-09.30) Pengajian Remaja Nurul Islam mencoba mempelajari surah al-mu’minuun (23) 1 sampai 11 dan berusaha mengambil nlai-nilai yang ada di dalamnya untuk kehidupan. Pengajian di awali dengan tadarus al-Quran surah al-mu’minuun ayat 1 s/d 11 dilanjutkan dengan pembacaan terjemahnya oleh salah seorang santri sedang yang lain diminta menyimak dengan baik. Setelah tadarus selesai saya saya melontarkan petanyaan. Jika kalian simak terjemahan ayat 1 s/d 11 tadi sebenarnya ada dua kata kunci, coba siapa yang tahu? Begitu saya mengajukan pertanyaan kepada mereka. Di antara mereka ada yang menjawab, “orang beriman dan beruntung”. Yups, tepat sekali.

Berikut ulasannya:

  1. “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman”

"Qad aflaha al-mu’minuun”

Kata kunci dari ayat pertama ini adalah kata “beruntung dan orang yang beriman”. Lalu saya meminta mereka mendefinisikan kata beruntung. Sebelum mereka mendefiniskannya, saya meminta mereka membuat sebuah kalimat yang di dalamnya terdapat kata beruntung. Mereka semua mengungkapkan contoh kalimatnya, ada yang mengatakan, “selamat anda beruntung”, ada juga yang menyatakan “Nina sangat berutung karena memiliki ibu yang sangat mencintainya”, yang lain tak mau kalah “perempuan itu beruntung karena mendapatkan laki-laki yang baik seperti dia”, lalu, “Anda beruntung mendapatkan hadiah yang bagus”, selanjutnya “selamat anda berutung mendapatkan motor baru itu” dan yang lainnya.

Setelah itu, saya meminta mereka membuat kesimpulan dalam bentuk definisi. Nampak mereka mulai berfikir, mereka satu persatu memberikan definisinya. Akhirnya kami menyepakati untuk menyimpulkan kata beruntung . Beruntung adalah mendapatkan/memiliki sesuatu yang menyenangkan dan membahagiakan. Sesuatu yang kita dapatkan dan kita miliki yang membawa pada kesenangan dan kebahagiaan. Dan jika kita kaitan dengan transaksi, jual beli beruntung berarti mendapatkan kelebihan dari hasil penjualan setelah dipotong modal. Lalu saya tanyakan lagi kepada mereka, apa lawan kata beruntung, mereka sepakat “merugi”. Secara umum orang yang mendapatkan keuntungan dalam usaha insya Allah akan senang dan bahagia, sedang jika sebaliknya adalah menderita.

Lalu saya tanyakan lagi kepada mereka, siapa sih yang dalam ayat ini Allah nyatakan sebagai orang yang beruntung? Mereka menjawab kompak ”orang-orang yang beriman”, ”tepat sekali”, ”orang-orang yang beriman”. Orang-orang yang beriman yang seperti apa? Mereka menjawab:

  1. orang-orang (beriman) yang khusyuk dalam salatnya,
  2. orang-orang (beriman) yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
  3. orang-orang (beriman) yang menunaikan zakat
  4. orang-orang (beriman) yang menjaga kemaluannya,
  5. kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela
  6. siapa (beriman) mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
  7. orang-orang (beriman) yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, Dan orang-orang (beriman) yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,
  8. orang-orang (beriman) yang memelihara sembahyangnya
  9. Mereka itulah orang-orang (beriman) yang akan mewarisi
  10. (yakni) (beriman) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka (orang-orang yang beriman) kekal di dalamnya

Lalu saya mengkaitkan ayat ini dengan bagian dalam ayat dalam surah yang lainnya, misalnya surah al-Bayyinah

  1. Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (ayat 6)
  2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (ayat 7)
  3. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya (8)

Ayat tersebut diatas juga berkatian hubungan (munasabah) dengan

  1. sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (ayat 4)
  2. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), ayat 5)
  3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (ayat 6)

Pengaitan ini bertujuan menguatkan keyakinan kita sebagai muslim dengan melakukan commpare and contras dengan orang-orang kafir (al-bayyinah ayat 6) dan orang-orang yang tak mengunakan potensi kemanusiaannya (ayat 5 surah at-Tiin)

Dari pengajian ini kami simpulkan ternyata iman saja tidak cukup tanpa menghasilkan buah dari iman, lalu apa buah dari iman itu? Amal shaleh (perbuatan baik/akhlak mulia) (Qs Al-Bayyinah ayat 7) dan at-tiin ayat 6) iman yang benar dan kokoh ibarat sebuah pohon yang kokoh dan kuat dan buahnya yang dihasilkan menjadi makanan yang menyehatkan. Begiutlah gambaran orang yang beriman (Islam) keyakinannya menjadikan orang yang ada disekelilingnya mendapatkan kebaikan, kesenangan, kedamaian dan kebahagiaan, bukankah demikian Rasul kita tercinta? Mari introspeksi diri, berbuahkah iman kita? Manis, menyehatkan, menyegarkan atau sebaiknya?

Nah berdasarkan ayat-ayat tersebut di atas akan kita temukan korelasi definisi kata beruntung di sini seperti yang diungkan anak-anak tersebut dengan janji Allah. yaitu; mendapatkan/memiliki sesuatu yang menyenangkan dan membahagiakan, pada ayat terakhit Allah berjanji, Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya? Dalam ayat ini Allah menjanjikan akan memberikan (mewariskan) sesuatu yang menyenangkan dan membahagiakan, surga firdaus, yang akan kita dapatkan dan nikmati selama-lamanya, subhanallah, luar biasa. Tentunya Allah sediakan bagi orang yang beriman yang telah memenuhi syarat, sifat dan kriteria dalam surah almu’minuun tersebut atau dalam bahasa kesimpulan dua surat yang lainya, iman dan amal shaleh. Wallaahu a’lam

No comments: