Thursday, June 11, 2009

Deklarasi Pemilu Damai Yang Tidak Damai

Deklarasi Pemilu Damai Yang Tak Damai;
“Masih Ada Dendam Diantara Mereka?”

Begitulah aura para calon pemimpin kita, tampak jelas wajah tegang mewarnai air muka mereka, tak nampak sikap dann wajah kenegarawan mereka, nampaknya masing-masing terlihat memendam rasa kecewa berkait dengan komunikasi politik yang selama ini mereka lakukan. Saya menyimak sejak awal tayangan TV one, ada harapan diantara mereka saling bersalaman dan bertegur sapa untuk pendidikan politik kepada konstituennya, sampai akhir acara ini selesai tak terlihat penampakan itu ada. Kalau tidak salah capres Yudhoyono dan cawapres Budiono datang lebih awal, entah ada keperluan apa mereka tak langsung duduk di tempat yang telah disediakan, dilanjutkan oleh pasangan capres Mega dan cawapres Prabowo yang langsung menempati tempat duduk. Tak lama kemudian pasangan SBY berbudi menunju tempat duduknya, ada rasa salut buat cawapres Prabowo yang langsung standing dan menyalami pasangan SBY berbudi, tapi entah mengapa “Ibu”yang satu itu tak sedikitpun menunjukan keibuannya, ia seakan tak peduli ada siapa, ini sangat saya sayangkan. Sedikit tegur sapa terjadi antara SBY dan Prabowo, walau SBY masih terlihat kaku, lain hal dengan prabowo lebih cair.

Pasangan ketiga cawapres Yusuf kalla dan Wiranto, juga sama tak ada diantara mereka berempat mau menyalami satu sama lain, sungguh pada malam itu suasana damai tak terlihat damai. Ini tentu saja sangat bertentangan dengan semangat yang sedang digaungakan saat itu, deklarasi pemilu damai dan kekeluargaan dan kebersamaan.

Acara ini di selingi oleh tarian dari masing masing kandidat. Diawali dengan persembahan dari kandidat Mega Pro, diakhir performance kandidat pertama ada orasi yang menurut saya sangat menarik dan menggelitik Si Butet Yogya (Butet Kertaradjasa) yang “dipesan” megawati, dalam orasi yang terlihat sedikit netral, tapi tentu saja disesuaikan dengan pemesannya telah membuat salah wajah seorang kandidat (SBY) memerah seperti menahan marah (kesal kali ya sama kata-katanya si butet itu). Setelah hiburan selesai diikuti orasi politik Megapro yang dalam isi oransinya secara tidak langsung menyindir salah satu kandidat, (Ibu yang satu ini nampaknya kaga pernah nyadar kalo dia dulu juga kaga jauh beda). Hiburan kedua dan ketiga yang diringi orasi politik datang dari pasangan nomor urut selanjutnya.

Setelah itu mereka menyatakan ikrar untuk pemilu damai, kekeluargaan dan kebersamaan yang dipandu ketua KPU, setelah berikrar mereka walau masih terlihat sangat kaku saling berpegangan tangan dan sekali lagi tak nampak sikap keramah tamahan mereka sebagai bagian dari rakyat bangsa ini yang katanya terkenal dengan keramah tamahannya. Sungguh saya sangat kecewa menyaksikan acara ini, sebab harapan yang ada dibenak tak terpenuhi, penampakan mereka terlihat hambar, tak nampak ada kedamaian, kebersamaan, dan kekeluargaan, nampaknya masih ada dendam diantara mereka, kalau calon pemimpinnya aja begitu ape lagi rakyatnya, mereka belum memberikan contoh, tauladan sebagaimana yang diungkapkan dalam orasi cawapres budiono, “sesuai antara kata dan perbuatan”. Saya berfikir jika suasana ini tidak mencair sampai saat pelantikan presiden dan wakilnya, nampaknya Indonesia tidak akan pernah menjadi lebih baik, sedih dech, oh Indonesiaku.

No comments: