Monday, March 2, 2009

Kekurangan

Kekurangan
Oleh: Aa gun
http://aagun2010.multiply.com

Kekurangan, kata ini berasal dari kata kurang yang mendapat awalan ke dan akhiran an. Menurut kamus bahasa Indonesia kata ini berarti “ke•ku•rang•an 1 v tidak mempunyai (sesuatu yg diperlukan); tidak cukup mendapat (beroleh) sesuatu” Kekurangan bahasan kali ini adalah satu dari nafsu atau keinginan manusia yang tak pernah merasa cukup. Ini adalah bagian dalam diri yang disebut dengan serakah. Orang yang serakah adalah orang yang tak pernah merasa cukup, biasanya orang ini senantiasa bersikap sombong dan tidak bersyukur atas apa yang telah diberikan, lain kali, mungkin dia bersyukur tapi hanya sebatas ketika dia mendapatkan apa yang diinginkan. Orang yang mempunyai sifat seperti in, sebesar gunungpun kekayaan yang ia miliki tidak akan pernah merasa cukup.

Orang yang hidupnya selalu merasa kekurangan senantiasa berkeluh kesah, begitulah yang Allah gambarkan dalam al-Quran QS. Al Ma’ariij ayat 19, 20 21: “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir, Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir” Merasa kekurangan tidak hanya monopoli orang miskin dalam arti yang sebenarnya, tetapi banyak orang (di negeri kita ini) walau hidupnya jika diukur menurut standar kemiskinan lebih dari cukup tetapi masih kekurangan sehingga (walau dia seorang pejabat dan dari sisi pengetahuan agama memadai) kerap melakukan korupsi.

Ayat di atas hendaknya tak dijadikan justifikasi untuk melanggengkan kehinaan manusia, alangkah cerdasnya jika ayat di atas menjadi bahan pemikiran untuk perubahan, bagaimana mempertahankan kemulyaanm sehingga tetap melabel dalam diri sampai akhir hayat.

Mari berusaha untuk senantiasa mensyukuri apa yang telah diberikan-Nya, sehingga secara perlahan kita terhindar dari sifat yang akan membawa diri kita pada derajat yang bahkan lebih rendah dari binatang ternak, naudzubillahi min dzalik. Allah Maha Tahu sekecil apapun yang tersurat dan tersirat dari hati setiap manusia.

No comments: