Friday, November 11, 2011

Sombong Akar Segala Kesengsaraan


Sombong Akar Kesengsaraan

Sombong adalah sikap merasa lebih, merasa besar, merasa hebat, merasa paling kaya, paling hebat, paling kuat, sikap selalu ingin dihormati, merasa paling mulia dan paling-paling yang lainnya. Betapa berbahayanya menyimpan, mengendapkan dan menunjukan sikap seperti ini dalam diri. Mengapa berbahaya? Ya sikap seperti ini membuat seseorang tidak mampu berkembang, sikap sombong  akan menutup segala pintu kebaikan orang lain terhadap dirinya. 

Kesombongan pertama kali diperlihatkan oleh makhluk Allah yang bernama Iblis. Ia tidak rela di saingi makhluk Allah yang datang (diciptakan) selanjutnya, manusia. Ia tidak rela saat diminta sujud, dalam arti menghormati nabi Adam, ia enggan, karena sombong, dan masuk dalam kelompok orang yang kafir (ingkar). Iblis bukan makhluk yang tidak beriman kepada Allah, tapi mengingkari apa yang diperintah-Nya. (baca Qs. Al-Baqarah (2): 34)

Betapa kesombongan sangat menyengsarakan diri, realitas kehidupan manusia secara fitrah tidak menyukai sifat sombong. Mari kita bertanya pada diri sukakah kita pada orang yang sombong?, atau bertanyalah kepada yang lain apakah mereka menyukai orang sombong? Saya yakin banyak orang yang tidak menyukainya. Rasulullah SAW bersabda, “Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan. (HR. Muslim).

Surga adalah symbol kebahagiaan, ketentraman dan kedamaiaan yang abadi. Secara maknawi ia bisa dihadirkan di dunia dan secara hakiki berdasarkan keyakinan agama surga adalah tempat mereka-mereka yang hidupnya di dunia membawa kedamaian dan membahagiakan, apakah itu diri sendiri, keluarga, orang lain dan lingkungan, dalam arti mereka adalah orang-orang yang cinta pada jalan Tuhannya mereka adalah golongan orang-orang yang bertaqwa. Lawan kata surga adalah neraka, ini adalah tempat sebaliknya dari surga, dan mereka-mereka mereka yang sombong adalah penghuninya.

Semoga kita senantiasa menyadari akan hakekat diri kita, dari mana asal, untuk apa ada (hidup di dunia) dan akan kemana setelah ada berganti pada ada yang lain. Bahagia atau sengsara. Dan semua itu merupakan pilihan kita saat ini, itupun jika mempercayainya. Dan yang pasti untuk apa sombong, karena di atas langit masih ada langit.

No comments: