Tuesday, January 25, 2011

Caci Maki


Caci-Maki

Mencaci dan memaki, caci maki, apa itu? Pernah melihat? Atau bahkan pernah melakukan? Ya sudahlah. Lanjut. Kata ini dalam kamus bahasa Indonesia berarti: ca·ci ma·ki n kata-kata kotor (tidak sopan) yg dikeluarkan untuk mengumpat seseorang; kata-kata makian (sbg penghinaan); celaan; cercaan; nistaan; dampratan; maki-makian: ia menerima -- keji dr istrinya;  men·ca·ci ma·ki v menghina dng kata yg kurang sopan; memaki-maki. Gimana jelas bukan?

Lalu mengapa orang melakukan perbuatan itu? Bentuk dari perbuatan ini adalah ungkapan kata yang keluar karena perasaan yang tertekan, perasaan marah, kesal, dan orang yang mencaci maki itu biasanya adalah orang yang merasa dirinya lebih hebat dari orang lain. Ada bahasa lain dari caci maki, yaitu ngedumel, nggerutu, nah kalo ini biasanya dilakukan saat kita tertekan, tak berani melawan, main belakang begitu kira-kira, sedang caci dan makian biasanya berhadapan langsung. 

Sebagai mana info dari kamus tadi kata yang keluar berupa cacian dan makian adalah kata-kata hinaan, kata-kata kotor dan menyudutkan satu orang atau kelompok kepada orang atau kelompok yang lain dengan berbagai sebab. Cacian dan makian bisa terjadi pada satu pihak atau kedua belah pihak, saling mencaci dan memaki. Fenomena caci maki ini bisa terjadi di mana saja, dari tempat yang dianggap suci, forum pengajian, dalam khutbah,  forum diskusi (ilmiah), sekolah sampai tempat yang memang menjadi lahan subur ungkapan ini, tempat hiburan malam, terminal atau jalan raya. Pokoknya setiap tempat bisa saja ini terjadi, dari dunianya nyata sampai dunia maya, dari antar manusia sampai-sampai antar Negara.

Begitulah manusia dalam mengungkapkan perasaannya. Tapi sebenernya setiap manusia itu tahu kalau perbuatan mencaci dan memaki bukanlah perbuatan yang baik, berbicaralah pada keyakinan, hati-nurani dan Tuhanmu, pasti mengakui itu tidak baik, namun lain hal jika setan dan hawa nafsu yang menjadi tuhanmu. Siapa orang yang ingin di caci maki? Tentu tak ada yang mau. Ini menjadi bukti bahwa perbuatan itu merupakan perbuatan yang buruk, keji. Karena tujuan dari caci makian adalah melukai hati, ada pepatah yang terungkap karena rasa ego seseorang mengatakan, luka tubuh bisa diobati tapi luka hati tak ada obatnya.”. 

Begitulah manusia, kebodohan dan ketololannya, menutup kecerdasan hati nuraninya. Mari kita berusaha sebisa mungkin untuk menghindari perbuatan ini. Allah berfirman, Allah SWT berfirman: "...Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." (QS Al-Maidah, 5:8). Dalam ayat yang lain, boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. [QS. Al-Baqarah 2: 216]. Wallaahu a'lam.




No comments: